DBD atau Biang Keringat?
DBD atau Biang Keringat? Saat anak mengalami demam di sertai ruam atau bintik-bintik merah di kulit, banyak orang tua langsung merasa khawatir. Dua kondisi ini yang sering di khawatirkan adalah Demam Berdarah Dengue atau DBD dan juga biang keringat. Meskipun keduanya sama-sama menimbulkan kemerahan pada kulit, penyebab dan tingkat keparahannya sangat berbeda. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bisa membedakan keduanya sejak awal agar penanganan bisa lebih cepat dan tepat.
1. Kenali Gejala DBD atau Biang Keringat pada Anak
DBD di sebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya umumnya muncul 3–7 hari setelah gigitan nyamuk. Pada anak, gejala utama DBD meliputi:
-
Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 39–40°C)
-
Nyeri kepala dan nyeri di belakang mata
-
Nyeri otot dan sendi
-
Munculnya bintik merah (ruam) yang tidak hilang saat di tekan
-
Mual, muntah, dan nafsu makan menurun
-
Terkadang di sertai mimisan atau gusi berdarah
Salah satu ciri khas DBD adalah demam yang fluktuatif, biasanya tinggi selama beberapa hari, lalu turun dan di susul oleh fase kritis. Pada fase ini, bisa muncul tanda-tanda syok seperti lemas, tangan dan kaki dingin, serta penurunan tekanan darah. Inilah mengapa DBD membutuhkan penanganan medis segera.
2. Ciri-Ciri DBD atau Biang Keringat
Biang keringat atau yang bisa di sebut miliaria adalah kondisi ringan yang sering terjadi pada pori-pori kulit ketika tersumbat dan keringat tidak bisa keluar dengan lancar pada luar kulit . Biasanya muncul di cuaca panas atau setelah anak terlalu lama berkeringat. Gejalanya meliputi:
-
Bintik kecil kemerahan atau bening yang muncul di area leher, punggung, dada, atau lipatan kulit
-
Gatal ringan atau rasa perih
-
Tidak di sertai demam tinggi
-
Ruam hilang dalam 1–3 hari setelah kulit menjadi sejuk atau kering
jauh berbeda dengan Demam Berdarah, biang keringat tidak menimbulkan gejala seperti nyeri pada tubuh atau perdarahan pada kulit. Penanganannya pun cukup sederhana: menjaga kebersihan kulit, memakai pakaian longgar, dan menjaga suhu tubuh tetap sejuk.
3. Perbedaan Utama yang Perlu Di waspadai
Gejala | DBD | Biang Keringat |
---|---|---|
Demam | Tinggi dan mendadak | Tidak selalu ada |
Ruam | Tidak hilang saat ditekan | Hilang jika ditekan |
Lokasi Ruam | Seluruh tubuh | Area tertutup/lembap saja |
Gejala Lain | Nyeri otot, mual, mimisan | Gatal ringan |
Tingkat Bahaya | Bisa berakibat fatal | Ringan dan mudah sembuh |
4. Kapan Harus ke Dokter?
Jika anak mengalami demam tinggi lebih dari dua hari, di sertai ruam yang menyebar, muntah, atau tanda perdarahan seperti mimisan, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tes darah seperti pemeriksaan trombosit dan hematokrit dapat membantu memastikan diagnosis DBD.
Sementara untuk biang keringat tidak memerlukan obat khusus. Namun, jika muncul infeksi sekunder seperti nanah atau kulit yang memburuk, konsultasikan juga ke dokter.
Kesimpulannya biang keringat dan DBD memang bisa tampak serupa di awal, akan tetapi memiliki penyebab dan perbedaan yang tampak yang sangat berbeda. Orang tua perlu lebih waspada, terutama saat anak demam tinggi, karena keterlambatan diagnosis DBD dapat berakibat fatal.
Baca juga : Hubungan Antara Kesehatan Usus dan Kesejahteraan Mental