Insomnia – Pernahkah kamu berbaring di tempat tidur, lampu sudah mati, AC sudah dingin, selimut sudah nyaman, tapi… mata tetap melek kayak habis ngopi dua gelas? Kalau iya, selamat datang di klub malam eksklusif bernama insomnia! Di tempat ini, kamu bisa berteman akrab dengan jam dinding, dengar suara jangkrik lebih jelas daripada podcast, dan memandangi langit-langit kamar sambil merenungkan arti hidup. Seru, ya? (Enggak, sih.)
Apa Itu Insomnia dan Mengapa Ia Begitu Menyebalkan?
Secara medis, insomnia adalah gangguan tidur yang bikin seseorang sulit untuk tidur, sulit mempertahankan tidur, atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi. Biasanya berlangsung beberapa hari (akut), tapi bisa juga berbulan-bulan (kronis). Dan kalau kamu mulai nonton video kucing di TikTok jam 3 pagi karena enggak bisa tidur, kemungkinan besar kamu salah satu anggotanya.
Penyebabnya? Banyak! Stres, kecemasan, terlalu banyak pikiran, konsumsi kafein berlebihan, atau bahkan karena tempat tidurmu lebih sering dipakai buat nonton drakor ketimbang untuk tidur. Badanmu jadi bingung: “Ini kasur atau bioskop mini?”
Gejala Insomnia: Bukan Sekadar Susah Tidur
Ditambah dengan gejala utama dari insomnia jelas: susah tidur. Tapi efek sampingnya bisa bikin hidup serasa jadi zombie. Beberapa gejala lain yang sering muncul:
-
Bangun capek meski tidur (akhirnya) lima jam
-
Sering menguap di siang hari, tapi tetap segar bugar pas malam
-
Konsentrasi kacau, kayak sinyal Wi-Fi lemah
-
Emosi gampang meledak—bahkan iklan mi instan bisa bikin nangis
Kalau kamu mulai ngomel sama bantal atau curhat sama kipas angin, itu tandanya insomnia udah mulai akrab banget sama kamu.
Cara Mengusir Si Sunyi yang Suka Ganggu Tidur
Nah, jangan biarkan insomnia jadi sahabat seumur hidup. Berikut ini beberapa cara sederhana (tapi ampuh) buat mengusirnya:
BACA JUGA : Tubuh Lelah Saat Bangun Tidur? Ini Penyebab & Cara Mengatasi
-
Rutinitas tidur yang konsisten
Cobalah terlelap dan bangun di jam yang sama everyday, termasuk akhir pekan. Jangan karena malam Minggu kamu begadang, lalu Senin paginya jadi drama Korea dadakan di kamar mandi. -
Kurangi cahaya dan gangguan elektronik
HP, laptop, TV, dan segala perangkat yang nyala kayak billboard bisa mengganggu produksi melatonin. Matikan semua itu. Jangan biarkan reels IG jadi pengganggu bobo-mu. -
Relaksasi sebelum tidur
Coba mandi air hangat, minum teh herbal (bukan kopi, tolong ya), atau meditasi ringan. Bisa juga baca buku—tapi jangan genre horor, nanti malah nggak bisa tidur karena ketakutan. -
Batasi tidur siang
Tidur siang itu ibarat makan gorengan—enak, tapi kalau kebanyakan, bisa bahaya. Cukup 20–30 menit, jangan sampai kayak ayam yang lupa bangun sore. -
Konsultasi ke dokter jika perlu
Kalau sudah coba semua cara dan tetap saja kamu dan kasur cuma tatap-tatapan semalaman, saatnya ke dokter. Bisa jadi ada gangguan psikologis atau medis yang perlu ditangani lebih lanjut.
Tidur Itu Hak Asasi Manusia, Bukan Sekadar Impian
Tidur bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan. Badan kita butuh rehat buat memperbaiki diri, memperkuat imun, dan menenangkan sistem saraf. Kalau kamu terus-terusan insomnia, jangan biasakan. Lama-lama bisa berdampak ke kejiwaan, bahkan menurunkan produktivitas kita loh.
Dan yang paling penting: jangan bercanda sama tidur! Karena kalau kamu terus-terusan tidur kurang, nanti kamu bisa ketiduran di meeting, di kelas, atau—yang paling ekstrem—pas lagi video call bareng gebetan.
Penutup
Insomnia itu menyebalkan, tapi bukan tak terkalahkan. Sunyi di malam hari memang menenangkan, tapi bukan berarti kamu harus begadang setiap malam dan jadi ahli filsafat dadakan. Mulailah dengan kebiasaan tidur yang sehat, beri waktu untuk tubuh dan pikiran beristirahat. Ingat, tidur nyenyak bukan sekadar mimpi—tapi kebutuhan nyata yang harus kamu perjuangkan.
Kalau malam ini kamu bisa tidur lebih cepat, berarti artikel ini sukses. Kalau belum… ya, coba baca lagi dari atas—siapa tahu ngantuk. 😴